Antisipasi Demo Terkait Pemilu, Pemerintah Kerahkan TNI/Polri Hingga Intelejen
ABATANEWS.COM – Pemerintah RI akan mengantisipasi datangnya aksi demonstrasi terkait Pemilu 2024. Bahkan, aparat keamanan telah disiagakan guna mengamankan demonsentrasi yang terus terjadi terutama dimasa-masa perhitungan ulang surat suara Pemilu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto mengakui memang terjadi aksi unjuk rasa terkait Pemilu ini. Namun menurutnya, skalanya masih kecil.
“Permasalahan-permasalahan seperti unjuk rasa itu memang ada, tapi skalanya masih kecil,” katanya saat konferensi pers Pemantauan Perkembangan Situasi Pasca Pemungutan Suara dan Antisipasi Penetapan Hasil Suara Pemilu 2024 di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (15/3/2023).
Pihaknya pun terus mengantisipasi datangnya aksi demo dengan berkoordinasi Kepolisian dan TNI. Agar, pihak keamanan bisa melakukan pengamanan dan tidak terjadi eskalasi yang lebih besar.
Selain itu, ia mengaku pemerintah juga berkoordinasi dengan intelejen dengan melihat sulituasi saat ini. “Intelejen baik dari Ka BIN, Bais, terus memantau perkembangan tersebut untuk menjaga situasi tetap kondusif seperti saat ini,” kata Menko Hadi.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk mengamankan proses demokrasi yang saat ini sedang berjalan, dan menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan. Agar tetap kondusif dan terwujudnya harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin kokoh dan kuat.
Disampaikan pula, bahwa pemerintah terus memantau perkembangan situasi, mengawal, serta memastikan setiap tahapan pemilu berjalan aman, damai dan berkualitas. Karena keberhasilan penyelenggaraan pemilu adalah keberhasilan semua.
“Pemilu merupakan harga diri bangsa Indonesia. Untuk itu, kami akan terus melaksanakan koordinasi erat bersama Kementerian dan Lembaga terkait untuk mendapatkan informasi dan perkembangan terkini terkait situasi nasional. Serta, kita terus merumuskan langkah-langkah guna mengantisipasi potensi permasalahan dan kerawanan yang mungkin terjadi,” pungkasnya.