Alibaba Pecat Karyawan Wanita yang Laporkan Pelecehan Seks oleh Supervisor
ABATANEWS — Alibaba memecat seorang karyawan wanita yang menuduh atasannya melakukan pelecehan dan pemerkosaan yang dilakukan selama perjalanan bisnis awal tahun ini.
Wanita yang diidentifikasi sebagai Zhou dikirimi pemberitahuan pemecatan pada 25 November karena diduga menyebarkan informasi palsu dan merusak perusahaan, menurut salinan pemberitahuan yang dilihat oleh The Wall Street Journal.
Tuduhan Zhou pada bulan Juli memicu perdebatan luas tentang prevalensi pelanggaran seksual di tempat kerja. Kasus ini mendorong janji dari Kepala Eksekutif Alibaba Daniel Zhang untuk memperbaiki budaya kerja di raksasa e-commerce itu.
Pemberitahuan pemecatan, dilakukan oleh anak perusahaan e-commerce Alibaba, Zhejiang TMall Technology Co. Dikatakan bahwa Zhou telah melanggar kode etik internal perusahaan dengan menyebarkan informasi palsu melalui brosur.
Dia membagikan kepada rekan kerja, pesan yang dia posting di papan pesan internal perusahaan dan spanduk yang dia bentangkan di kafetaria.
Pengakuan Zou dinilai palsu dengan mengatakan dia diperkosa oleh eksekutif perusahaan dan perusahaan tahu tetapi tidak melakukan apa-apa.
Alibaba tidak menanggapi permintaan komentar. Karyawan Alibaba mengonfirmasi kepada The Wall Street Journal bahwa Zou tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut.
“Saya berharap suatu hari nanti, orang tidak akan lagi menghina dan melecehkan para korban ketika masyarakat ini menghadapi kasus-kasus pelecehan seksual, dan akan ada lebih banyak perhatian,” kata Zhou.
Berita pemecatannya, pertama kali dilaporkan Sabtu malam oleh Dahe Daily yang dikelola pemerintah. Berita itu menjadi viral di platform media sosial China, Weibo, di mana tagar utama yang terkait dengan berita tersebut telah menarik lebih dari 660 juta klik pada Minggu malam.
Informasi tentang kasus Zhou tetap hangat dan memicu beberapa debat publik seputar pelecehan seksual dalam beberapa bulan terakhir. Berbeda dengan perlakuan terhadap pemain tenis profesional Peng Shuai, yang namanya telah diblokir di sebagian besar internet China sejak postingan singkat muncul di akun Weibo-nya pada awal November dan menuduh mantan wakil perdana menteri memaksanya untuk berhubungan seks.
Sumber: The Wall Street Journal