Akademisi Unhas: Mahasiswa Makassar Sekarang Tumpul
ABATANEWS, MAKASSAR — Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Hasrullah melontarkan kritik tajam kepada aktivis mahasiswa di Makassar saat ini.
Kritik itu dilatari atas ketidakpedulian mahasiswa dengan kondisi demokrasi dan politik hari-hari ini.
Menurut Hasrullah, mahasiswa Makassar yang dikenal ‘garang’ dalam memperjuangkan kepentingan publik, kini sirna.
Hasrullah menjelaskan, belakang ini, iklim demokrasi dan politik di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Banyak kebijakan pemerintah yang dianggap melenceng dari marwah demokrasi.
Ia mengambil sampel kasus keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait putusan syarat calon presiden dan calon wakil presiden. Selain itu, kata Hasrullah, kasus adanya indikasi ketidaknetralan pihak-pihak terkait pada pemilu tahun depan.
“Saya sangat kecewa dengan mahasiswa sekarang. Mahasiswa Unhas, UIN, UNM tumpul menghadapi ini. Kenapa mahasiswa tidak seperti dulu lagi?,” kata Hasrullah dalam kegiatan Dialog Publik Tematik yang digelar Bawaslu Sulsel, di Hotel d’Maleo, Jalan Pelita Raya, Makassar, pada Rabu (29/11/2023).
Ia juga mengungkit perihal kehadiran calon presiden di Makassar beberapa waktu lalu, dalam agenda penyampaian gagasan di kampus UNM dan Unhas.
Saat itu, lanjut Hasrullah, mahasiswa seolah tiarap. Para aktivis mahasiswa, katanya, tidak punya modal pemikiran dan gagasan untuk ikut menguji visi misi para calon presiden saat berada di Makassar.
“Beberapa waktu lalu ada kegiatan di UNM dan menghadirkan calon presiden, tetapi tak ada satupun aktivis mahasiswa bertanya. Begitupun waktu di Unhas,” ujarnya.
“Kalau dulu kita kenal semua ketua-ketua BEM. Sekarang tidak ditahu karena dia tidak bisa jadi narasumber dan tidak tampil dalam forum-forum dialog publik,” jelasnya.
Dalam dialog tematik ini menghadirkan tiga pemantik, yakni Komisioner Bawaslu Sulsel Alamsyah, mantan Aktivis 98 Ano Suparno, dan Pakar Politik Unhas Hasrullah.