7 Meninggal dan 160 Keluarga Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor Papua
ABATANEWS, JAYAPURA – Sebanyak 7 orang dinyatakan meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di bagian wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua, sejak kemarin (6/1/2022).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, selain korban meninggal, ditemukan juga 6 orang yang mengalami luka-luka.
Tiga orang meninggal di daerah Nirwana, dua orang meninggal di daerah Bhayangkara, satu orang di daerah APO Bengkel dan satu korban terakhir di Klofkam.
Jenazah warga yang meninggal karena tertimbun longsoran tanah sudah dievakuasi ke beberapa rumah sakit di Kota Jayapura, termasuk Rumah Sakit Bhayangkara.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Papua Jonathan Koirewoa, mengatakan, setidaknya ada 160 keluarga mengungsi di Kota Jayapura, termasuk 80 anak dan delapan balita, mengungsi di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan.
“Tidak hanya Distrik Jayapura Selatan yang terdampak, Jayapura Utara, Heram, Abepura, dan Muaratami juga dilanda banjir,” kata Jonathan dikutip dari Antara, pada Jumat (7/1/2022).
Ia mengatakan bahwa banjir menyebabkan permukiman warga, sejumlah fasilitas umum, Rumah Sakit Marthen Indey, dan kompleks Kantor Gubernur Dok II Jayapura tergenang.
“Tinggi muka air sekitar 150 sampai 200 cm,” katanya.
Menurut Jonathan, petugas BPBD Kota Jayapura mengerahkan tiga perahu karet dan satu truk serba guna untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir di kawasan Pasar Youtefa Abepura, yang tinggi muka airnya sampai tiga meter.
Dia menambahkan, BPBD Kota Jayapura sudah menerima informasi mengenai kejadian tanah longsor di Distrik Jayapura Utara namun belum bisa melakukan pendataan karena personel BPBD masih fokus mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Distrik Abepura. (*)