40 Orang Lolos Tes Tulis Capim KPK, Pukat UGM: Masih Banyak yang Problematik

ABATANEWS, JAKARTA — Proses seleksi calon pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berlanjut dengan diumumkannya 40 nama yang berhasil lolos tes tertulis. Mereka kini akan melangkah ke tahap berikutnya, yaitu profile assessment. Namun, langkah seleksi ini tidak luput dari kritik keras, terutama terkait integritas para kandidat.

Zaenur Rohman, peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM), menyoroti hasil seleksi tersebut. Menurutnya, meski KPK merupakan lembaga yang dibangun di atas pondasi integritas, masih ada nama-nama dalam daftar 40 calon pimpinan KPK yang memiliki catatan negatif terkait integritas.

“KPK adalah lembaga yang harus menegakkan dan mempromosikan integritas. Oleh karena itu, sangat tidak layak jika pimpinan KPK nantinya adalah individu-individu yang memiliki masalah dalam hal ini, baik terkait pelanggaran etika, apalagi pidana,” ujar Zaenur kepada wartawan pada Jumat (9/8).

Zaenur menyayangkan bahwa Panitia Seleksi (Pansel) masih meloloskan sejumlah nama yang menurutnya tidak layak menjadi pemimpin di KPK. Meskipun begitu, ia tidak merinci siapa saja nama-nama yang dimaksud.

Kritik ini menunjukkan adanya kekhawatiran dari berbagai kalangan mengenai standar seleksi yang diterapkan dalam pemilihan pimpinan lembaga antirasuah tersebut.

Menurut Zaenur, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa proses profile assessment benar-benar bisa menyaring kandidat dengan standar integritas yang tinggi, demi menjaga kredibilitas KPK di mata publik.