3 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Dinyatakan Meninggal
ABATANEWS, MAKASSAR – Sebanyak 3 jemaah haji Embarkasi Makassar dinyatakan meninggal dunia di Arab Saudi. Ketiga jemaah haji tersebut juga telah dimakamkan di tanah suci.
Sekertaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makassar, Ikbal Ismail mengatakan tercatat total jumlah haji yang diberangkatkan ke Arab Saudi sebanyak 7230 orang. Namun sampai kedatangan keloter terakhir di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (13/8/2022) hanya berjumlah 7.224.
“PPIH Embarkasi Makassar mencatat dalam pelaksanaan haji kali ini tiga orang meninggal dunia, yaitu dua orang asal Provinsi Maluku Utara dan satu orang dari Provinsi Maluku,” jelas Ikbal Ismail.
Selain mencatat jemaah haji Embarkasi Makassar yang meninggal, pihaknya juga mencatat tiga jemaah yang masih berada di Arab Saudi. Ketiganya, diketahui masih menjalani rawat inap di Arab Saudi.
“Tiga lainnya masih tinggal di Arab Saudi karena menjalani perawatan di rumah sakit,” timal Ikbal Ismail.
Sementara Direktur Pengelolah Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kemenag RI, Jaja Jailani mengungkapkan bahwa berdasarkan pengakuan dari jemaah haji yang telah tiba di Tana Air, pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar dan pelayanan kepada jemaah sangat baik.
“Alhamdulilah rangkaian pelaksanaa ibadah haji mulai proses perencanaan, pelaksaan, pemberangkatan dan pelaksanaan ibadah di Saudi Arabia hingga pemberangkatan kembali ke Tanah Air berjalan lancar. Kita Banyak mendapat apresiasi dari jemaah yang disampaikan kepada kami, mulai dari hotelnya, bus Shalawat dan konsumsinya,” urai Jaja Jailani.
Jaja kemudian menyampaikan pesan kepada seluruh jemaah yang baru tiba dari Tanah Suci agar ibadahnya tetap dipelihara. Kemudian bertutur kata dengan kalimat yang menyejukkan serta kepedulian sosialnya harus terus ditingaktan.
“Itulah haji mabrur, dan menurut Quraish Shihab, haji mabrur bukan terletak pada tanggal 9,10,11,12 dan 13 tetapi bagaimana menjaga spirit yang didapat di Tanah Suci kita implementasikan, kita laksanakan terus di rumah dengan lebih sempurna lagi,” imbaunya.
Ditambahkan, setelah selesai pelaksanaan haji 2022 ini, Kemenag RI masih menunggu kepastian dari Kerajaan Arab Saudi soal kuota tahun 2023. Tak hanya itu, kata Jaja, Kemenag RI juga menunggu informasi untuk melakukan perhitungan besaran Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023.
“Kita lihat nanti bagaimana informasi dari Arab Saudi, di mana biaya Masyair tahun ini yang menyebabkan kenaikkan cukup signifikan per jemaah bisa Rp16 juta. Adapun untuk tahun 2023, karena kuota kita belum diumumkan dan bagaimana apakah pengelolaannya sama dengan 2022 ini atau ada perbedaan. kita masih menunggu dan berharap pelaksanaan haji 2023 kuota bisa kembali normal sehingga daftar tunggu haji akan semakin pendek,” pungkasnya